Sabtu, 21 November 2009

laporan CATV


JARINGAN KOAKSIAL GEDUNG E LT.1


Disusun untuk memenuhi tugas mata praktikum Saluran Transmisi (CATV)

Oleh:

Kel-D57

1. Dewi Ambarsari 611081066
2. Muhammad Kautsar 611081067
3. Muhammad Sutarto 611081068

LABORATORIUM JARINGAN DAN MULTIMEDIA
FAKULTAS ELEKTRO DAN KOMUNIKASI
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM
BANDUNG
2009





BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laboratorium CATV merupakan laboratorium yang berkonsen dalam mempelajari jaringan TV kabe dan koaksial. Dalam praktikum sudah dilakukan praktek ke lapangan,namun karena dirasa kurang terlalu memahami maka pada akhir semester diberikanlah tugas besar membuat rancangan jaringan koaksial di sekitar kampus. Untuk pengimplementasian ilmu yang telah diperoleh pada saat praktikum, maka dilakukan perancangan jaringan CATV dengan menggunakan cabletools. Dimana perancangan ini langsung dilakukan di Gedung E lantai1.

1.2 Perumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dipaparkan, maka muncul perumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana cara merancang jaringan CATV gedung E lantai1?
2. Bagaimana penggunaan cabletools dalam jaringan CATV?
3. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam perancangan jaringan koaksial?

1.3 Batasan Masalah

Dalam perancangan jaringan coaxial terdapat batasan masalah sebagai berikut :
1. Perancangan jaringan koaksial hanya dilakukan di gedung E lantai1.
2. Besar daya yang dibutuhkan dalam perancangan jaringan koaksial adalah antara 3 – 12 dBmV.
3. frekuensi yang di pakai di gedung E dengan spesifikasi seperti di bawah ini

GEDUNG 86 MHz 550 MHz 870 MHz
E 35,98 36,99 39,61


1.4 Maksud dan Tujuan

Tujuan dari pelaksaan tugas besar perancangan jaringan koaksial ini adalah :
1. Membuat jaringan koaksial CATV dengan menggunakan cabletools dan visio
2. Menganalisis performansi jaringan koaksial CATV sehingga di dapat suatu jaringan koaksial yang efektif, efisien dan rapi

1.5 Sistem Penulisan

Urutan sistem penulisannya adalah:

a) Bab 1 : Pendahuluan
Berisi latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah, serta maksud dan tujuan

b) Bab 2 : Dasar Teori
Membahas konsep dasar dalam perancangan jaringan koaksial, dan melandasi permasalahan
yang akan dibahas

c) Bab 3 : Perancangan
Membahas konsep perancangan yang akan disusun, mulai dari ukuran lokasi, perangkat yang
dibutuhkan, serta frekwensi yang digunakan

d) Bab 4 : Analisa Perancangan
Membahas perancangan jaringan koaksial dengan cable tools serta performasi yang akan
dihasilkan

e) Bab 5 : Kesimpulan dan Saran
Membahas hasil kerja yang telah dilakukan sebelumnyaserta rekomendasi dan saran mengenai jaringan yang telah ada di IT Telkom



BAB II
DASAR TEORI
Dalam merancang suatu jaringan koaksial salah satu software yang digunakan yaitu cabletools. Cabletools ini memiliki fitur – fitur antara lalin sebagai berikut :
1. Branches
Window yang berguna untuk melihat dan mengedit tiap – tiap network element yang ada. Di window ini semua perangkat yang ada bias dilihat dan dikonfigurasikan dan dimana kallkulasi level dan powering dilakukan.
2. Network Overview
Dibagian network overview ini akan ditujukan secara garis besar tentang
jaringan yang kita rancang, di window akan terlihat kondisi jaringan kita. Selain itu juga dibolehkan untuk melihat konfigurasi individual branches, mengkonfigurasikan branches termasuk menghapus dan merename branches.
3. Diagram Window
Pada diagram window ini akan diperlihatkan layout dari jaringan kita yang sudah berformat graphical dan sistematis sehingga mudah menganalisanya.
4. Item Detail
Window ini akan menjelaskan secara detal tentang perlengkapan – perlengkapan yang kita gunakan ditiap branchesnya.
5. Design Result
Pada window ini akan menjelaskan tentang kalkulasi teknis yang sedang
berjalan pada jaringan kita.
6. Level Graph
Pada window ini akan menyediakan tampilan grafis dari level sinyal ditiap
– tiap frekuensi pada branch yang dipakai sekarang.
7. Equipment Toolsbox
Window ini tempat mengatur dan memasukkan peralatan yang kita gunakan di cabletools. Berisi daftar peralatan yang kita gunakan, setiap list berisi setiap peralatan yag kita pakai. Kita juga bias memasukkan peralatan lain dengan menekan tombol insert di sebelah kanan tombol daftar tersebut.

Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan jaringan koaksial antara lain sebagai
berikut :
1. Perangkat Aktif
Merupakan perangkat – perangkat yang digunakan dalam perancangan jaringan koaksialyaitu pada intinya adalah sebagai penguat sinyal.
Amplifier
Digunakan untuk mengatasi loss kabel distribusi serta menjaga level sinyal tetap cukup
untuk mencatu terminal end-user premises di rumah pelanggan. Amplifier ada 4 jenis
amplifier yang utama digunakan pada jaringan koaksial ( CATV ) :
1. Amplifier Trunk di jaringan trunk.
2. Amplifier distribution yang digunakan pada jaringan distribusi.
3. Amplifier bridger
4. Amplifier Line Extender

Modulator
Merupakan perangkat yang berfungsi untuk memodulasi sinyal baseband video dan passband audio ( FM ) dengan teknik modulasi AM-VSB sehingga menempati frekuensi yang sesuai di jaringan koaksial maupun HFC.

2. Perangkat Pasif
Splitter
Merupakan perangkat pasif yang berfungsi untuk membagi sinyal. Penggunaan perangkat splitter disebabkan karena terbatasnya jumlah keluaran pada perangkat aktif.
Jenis – jenis Splitter dan karakteristiknya :
Splitter 1:2 ( 1 masukan 2 keluaran )
Splitter 1:3 ( 1 masukan 3 keluaran )
Splitter 1: 4 ( 1 masukan 4 keluaran )
Karakteristik dari splitter adalah output splitter mempunyai insertion loss yang sama untuk setiap output port. Splitter dapat melewatkan listrik ( catudaya ).
Directional Coupler
Merupakan perangkat pasif yang fungsinya hampir sama dengan dengan splitter 1:2, namun digunakan pada kondisi dimana insertion loss pada port yang satu jauh lebih besar dibandingkan dengan insertion loss pada port lain. Pada directional coupler ada 2 jenis redaman yaitu Tap loss ( besarnya redaman pada salah satu port yang digunakan untuk menjakau tempat yang lebih dekat ) dan insertion loss ( besarnya redaman pada salah satu port yang dgunakan untuk menjangkau tempat yang lebih jauh ).
TAP
Merupakan perangkat pasif yang dipasang pada kabel koaksial distribusi yang berfungsi sebagai titik sambung ke rumah. Jenis – jenis tap dibadakan berdasarkan jumlah keluarannya dan berdasarkan nilai tap lossnya. Untuk tap dengan jumlah keluaran yang sama ( tap 2, tap 4, tap 8 ) terdapat beberapa variasi nilai tap loss dan insertion loss. Penggunaannya disesuaikan dengan kondisi jaringan agar level sinyal yang sampai diterima end-user premises di tempat pelanggan masih cukup atau tidak overload ( level sinyal tidak terlalu besar ). Tap merupakan gabungan dari directional Coupler dan Splitter.

3. Kabel
Kabel yang digunakan pada jaringan CATV merupakan kabel koaksial. Kabel koaksial tersusun atas kabel tembaga sebagai inti dikelilingi dengan bahan isolator ( biasanya foam material )kemudian dibungkus dengan metal jacket ( anyaman kabel dan alumunium foil ). Bagia terluar diproteksi oleh sarung plastic. Jenis kabel koaksial yang memiliki impedansi 50 ohm ( RG-50,RG-58,RG-8 ) dan 75 ohm ( RG-6,RG-11,RG-59,RG-625,seri 3C dan 5C ).
Karakteristik kabel koaksial merupakan semakin besar diameter kabel maka semakin kecilredaman untuk setiap satuan panjang dan makin kecil juga nilai tahanan untuk setiap satuan Panjang, sehingga dapat menjangkau jarak yang relative jauh. Kabel koaksial untuk sinyal analog (audio maupun video ) membutuhkan lapisan yang cukup tebal untuk melindungi sinyal dari
interferensi. Selain itu, koaksial juga harus mempunyai kapasiansi yang rendah ( impedansi relativedari saluran dan beban ) untuk mengurangi loss frekuensi tinggi.


BAB III
PERANCANGAN

Gambar perancangan dan analisa gedung E lantai 1 menggunakan sofware cabletools
Perhitungan level daya minimum pada tap di sayap barat
•Untuk frekuensi 86 MHZ
Level daya = min. level layanan + redaman splitter 2 way + redaman 100 m RG-11
= 3 dBmV + 86/50 . (4) dB + 86/50 . (20/100).3,05 dB
= 3 + 6,88 + 1.0492
= 10,9292 dBmV
•Untuk frekuensi 550 MHZ
Level daya =min. level layanan + redaman splitter 2 way + redaman 100 m RG-11
= 3 dBmV + 4,3 dB + 9.87(20/100) dB
= 9.274 dBmV
•Untuk frekuensi 870 MHZ
Level daya =min. level layanan + redaman splitter 2 way + redaman 100 m RG-11
= 3 dBmV + 4.7 dB + (870/862)12.7 (20/100)dB
=3+4.7+2.5635
=10.2635 dBmV

Perhitungan level daya maksimum pada tap sayap barat
•Untuk frekuensi 86 MHZ
Level daya = max. level layanan + redaman splitter 2 way + redaman 100 m RG-11
= 12 dBmV + 86/50 . (4) dB + 86/50 . (20/100).3,05 dB
= 12 + 6,88 +1.0492
=19.9292 dBmV
•Untuk frekuensi 550 MHZ
Level daya = max. level layanan + redaman splitter 2 way + redaman 100 m RG-11
= 12 dBmV + 4,3 dB + 9.87(20/100) dB
=18.274 dBmV
•Untuk frekuensi 870 MHZ
Level daya = max. level layanan + redaman splitter 2 way + redaman 10 m RG-11
= 12 dBmV + 4.7 dB + (870/862)12.7 (20/100)dB
=12+4.7+2.5635
=19.2635 dBmV

tumis kangkung

Ini resep pesenan abi tercinta yang lagi pulang k palembang, karena umi nggak bisa masakin buat abi, akhirnya umi kirimin resepnya aja, sekalian abi biar belajar masak...hehehe...


TUMIS KANGKUNG
Bahan :
1 ikat kangkung
1/4 kg udang
3 siung bawang merah
2 siung bawang putih
2 bh lombok merah besar
laos
1 lbr daun salam
1 sdm kecap manis
garam secukupnya
gula secukupnya

Cara membuat:
1. Udang dan kangkung di bersihkan
2. Iris tipis bawang merah, bawang putih, lombok merah besar di iris miring
3. panaskan wajan, beri minyak sedikt, tumis bawang merah, bawang putih , laos daun salam,masukkan garam secukupnya
4. masukkan udang, tumis sebentar, tambahkan air sedikit
5. masukkan kangkung,aduk, beri kecap manis dan gula, tumis sebentar sampai tercampur rata