Jumat, 27 November 2009

smart antena


SMART ANTENNAS FOR WIRELESS COMMUNICATION

What Are Smart Antennas?



Television and radio broadcasts yang kita tahu sekarang ini menggunakan system yang tradisional : satu antena pemancar sinyal dan kedua antena penerima. Konfigurasi dari itu biasa disebut single-input, single-output (SISO). Sekarang ini banyak system wireless yang menggunakan desain basic yang sama: satu antenna pengirim di access point dan lainnya, di a notebook computer atau device lainnya, penerima data.
Gambar 1 smart antenna
Technologi radio terbaru yang menarik adalah dimana pengirin dan penerima menggunakan multiple antenna di kedua komunikasi terakhir. Device seperti itu disebut multiple-input, multiple-output (MIMO), dan terlihat di figure1 untuk menangani sinyal yang banyak, MIMO systems membutuhkan lebih besar kepandaian daripada simple SISO configurations. Jadi ,system multiple antenna systems dianjurkan untuk system di smart antenna systems.

Prinsip dasar dari smart antennas adalah tipa antenna penerima terpisah dan tersendiri. Tergantung bagaimana wireless system di set, di penerima mungkin di kombinasikan sinyal dari multiple signals untuk menunjukan kualitas dari penerima data; atau mungkin di extract multiple data streams untuk menaikan bandwidth.
Diambil dari Wikipedia, pengertian smart antenna adalah "The basic concept is that the smart antenna either physically rotates toward the signal, or is stationary, but has elements pointed in different directions and uses only those elements pointed toward the signal. This is accomplished by feedback from the control device, such as a digital-to-analog converter box, telling the smart antenna when the signal is stronger or weaker."
Smart antenna merupakan kombinasi dari beberapa susunan elemen antenna dengan kemampuan pengolahan sinyal untuk mengoptimalkan daya pancar sesuai dengan respon linkungan sinyal tersebut. Sistem ini telah digunakan untuk keperluan militer,seperti: sistem radar untuk melacak sasaran. Dan juga diteliti untuk keperluan telekomuniksi bergerak dalam hal penentuan posisi MS. Adapun hal utama yang membuat suatu sistem antenna menjadi smart, yaitu kemampuan untuk mengestimasi sudut kedatangan sinyal, Angel of Arrival (AOA). Untuk analisis dan simulasi pada tugas akhir ini akan menggunakan algoritma MUSIC untuk penentuan AOA dan teknik eigen untuk beamforming-nya.
Kunci penting di teknologi Smart Antenna :

 Smart antennas dilengkapi dengan menambah jangkauan sinyal,hole filling, dan penetrasi bangunan yang lebih baik.
 jangkauan sinyal, deployment costs intuk menginstall wireless system dapat diubah.
 Smart antennas dilengkapi dengan robustness untuk system perturbations dan mengubah sensitivitas untuk kesempurnaan non-ideal.
 Link quality dapat di diperbaiki dengan multipath management.
Smart antenna dapat memperbaiki kapasitas system.
Bagaimanakah teknologi MIMO bekerja ?
Berikut ini beberapa penjelasan singkat aplikasi MIMO dan penerapannya pada beberapa varian produk wireless :
1. Standard 802.11g Wi-Fi (teknologi lama / standard technology)
Antena dengan standard 802.11g mengirim dan menerima data dari dan ke segala arah pada salah satu dari sebelas channel pada frekuensi 2.4 GHz yang digunakan oleh 802.11b dan g Wi-Fi.
2. Airgo Networks’ True MIMO
Produk pengguna : Belkin Wireless Pre-N Router, Linksys Wireless- G Broadband Router with SRX, and Netgear Pre-N Wireless Router
Performa : Teknologi ini merupakan teknologi dengan performa yang paling konsisten dari semua test performa yabg ada, dan untuk jarak yang lebih jauh merupakan teknologi dengan kapasitas transmisi data yang tercepat. Airgo’s Network mematenkan teknologi True MIMO yang memperkenalkan apa yang disebut dengan karakteristik spatial multipath pada gelombang radio. Produk ini secara simultan menggunakan dua buah radio untuk mengirim dua buah stream data (aliran data) yang bersifat unik (yang satu berbeda dengan yang lainnya) pada channel tunggal 2,4 GHZ. Pada sisi penerima, tiga buah antena dan radio melakukan dekoding (penguraian kembali) stream data yang diterima dan menggabungkannya kembali menjadi diuntungkan dengan adanya teknologi spatial multipath tersebut.
3. Atheros’s beamforming MIMO
Produk pengguna -Link Super G MIMO Wireless Router
Performa : hasil terbaik di capai pada jangkauan menengah. Produk yang menggunakan teknologi ini memiliki unit-unit transmisi yang mengarahkan stream data secara langsung ke antena penerima. Antena dapat mendeteksi keberadaan client, kemudian memfokuskan stream data ke antena penerima secara langsung.
4. Video54’s BeamFlex MIMO
Produk pengguna : Netgear RangeMax Wireless Router
Performa : menghasilkan kapasitas transmisi yang terbesar pada jarak menengah apabila dibandingkan dengan produk MIMO yang lainnya, akan tetapi hasil secara keseluruhan menunjukkan inkonsistensi. Produk router RangeMax yang mengimplementasikan teknologi ini menggunakan tujuh buah antena internal yang dapat disusun dengan kombinasi berbeda untuk menghasilkan transmisi data yang optimal berdasarkan lokasi client dan lingkungan di sekitarnya.
Susunan Antena

Susunan antena berfungsi sebagai penangkap sinyal datang, dimana tiap elemen menangkap sinyal yang sama, tetapi dengan perbeadaan fasa yang disebabkan adanya jarak antar elemen antenna. Perbedaan fasa inilah yang menandakan AOA sinyal datang. Sinyal yang ditangkap pada tiap antenna ini nantinya akan diolah untuk mencari AOA.

Teknik-teknik estimasi DOA

Teknik-teknik yang digunakan untuk estimasi AOA antara lain: teknik konvensional, teknik berbasis Subspace, teknik maximum likelihood, dan teknik terintegrasi. Teknik konvensional berdasar pada beamforming klasik di mana teknik ini memerlukan jumlah elemen antenna yang cukup banyak untuk mendapatkan resolusi yang tinggi. Teknik berbasis subspace adalah suatu teknik beresolusi tinggi yang memanfaatkan struktur eigen pada input data matrix. Teknik maximum likelihood adalah sutu teknik yang optimal, dimana teknik ini memberikan kinerja yang baik meskipun berada pada kondisi SNR yand rendah. Teknik terintegrasi adalah suatu teknik yang memisahkan multiple signal dan mengestimasi AOA dengan memanfaatkan teknik subspace. Algoritma MUSIC sebagai salah satu teknik estimasi AOA yang berbasis subspace. Algoritma MUSIC pertama kali diperkenalkan oleh Schmidt pada tahun 1979, yang merupakan teknik klasifikasi beberapa sinyal resolusi tinggi yang didasarkan pada pemanfaatan struktur eigen dari matriks input kovarians.

blok sistem komunikasi

BLOK SISTEM KOMUNIKASI
BANDUNG, 24 November 2009
Assalamualaikum… sahabat-sahabatku. Ijinkan aku untuk membagi sedikit ilmu yamg aku dapatkan tadi malam. Semalam nihh, pulang asistensi tugas besar mikrokontroler akau langsung melesat di laboratorium antenna. Jalan menuju lab sangat-sangat gelap, kayak g ada kehidupan, terpencil. Di jalan aku disambut pedro( anjing kesayangan lab. Hehe…) bak cinderela sendalku nyangkut di bebatuan. Hiksss.. jalan menuju lab sungguh-sungguh sangat penuh perjuangan. Hweehehe… lebay..
Nyampe juga niee.. di lab tercinta. Ketemu pipi n mimi antenna. Hehe.. Yah, yang datang Cuma baru 3 orang anak RG. Asistennya dah pada datang semua.
Mulailah kita membahas tentang blok system komunikasi, dan akhirnya dari berbagai persepsi didapatkan blog seperti di bawah ini.







Keterangan:
1. VBW
Sumber informasi, bisa berupa data, suara, video, dll.
2. MUX/ DEMUX
fungsi dari mux adalah untuk mengpaketisasi informasi atau message yang akan dikirim. Analoginya klo barang, di masukin dulu ke kardus. Baru deh siap dimasukkan ke truk . nah kalu demux, kebalikannya. Demux barang yang udah di kemas tadi di buka. Untuk di berikan kepada pelanggan.
3. MODULATION/DEMOD
modulation adalah penumpangan sinyal/ informasi pada sinyal carrier. Dimana sebenarnya gelombang informasi itu berupa gelombang longitudinal, yang akan di tumpangkan ke carrier lalu di ubah ke gelombang transversal. Masih inget pelajaran SD kan??? Hehe… tenteng gelombang transversal n longitudinal. Tranversal itu kayak tali. Sedangkan longitudinal kayak per, ada rapatan dan renggangan. Demod kebalikan dari itu.
4. UP/DOWN CONVERTER
Up converter yaitu pengubahan sinyal analog ke digital. Domn converter adalah pengubahan sinyal digital ke sinyal analag.
5. AMPLIFIER
Di Amplifier ini, sinyal yang udah di ubah tadi lalu di filter lalu di kuatkan. Atau lebih jelasnya amplifier adalah proses penguatan sinyal.
Alhamdulillah ….
Semoga sedikit ilmu yang ana torehkan ini bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Syukron…
SEMANGAT!!!! ^^

Kamis, 26 November 2009

kuliahku


Kuliah ku semester III
1. mikrokontroler
2. elka
3. sinyal dan sitem
4. bahasa inggris III
5. elektromagnetika terapan
6. kewarganegaraan
7. saluran transmisi
semangat semangat!!!!

Tips-tips belajar ala DEWI ^^
1. buat jadwal harian
isi dari jadwal harian usahakan harus seimbang kadarnya antara belajar, organisasi, dan kerohanian. Minimal sehari membaca apapun selama 5 menit( ajaran alm. bpk Cacuk, seorang penulis dan mantan dirut telkom)
2. berani menetapkan target
ini dia motivator utama, we must have a target. Example : IP semester ini harus 3,7. hehe… truz tulis gedhe-gedhe and then tempelin di kamar. Insya Allah bakalan inget terus, coz kata Allah apa yang kita pikirkan adalah doa. Jadi pikirkanlah yang baik-baik. Dan sebaik-baik perkataan adalah dzikir. Subhanallah..
3. memperhatikan waktu dosen ngajar
nah ini dia yang kadang kita sepelekan, padahal penjelasan dosen adalah vitamin utma yang harus kita makan saat dihidangkan suatu materi. Meski kadang ada jg dosen yang ngga enak, semena-mena, masa bodoh, galak+killer, dll. Tp mau gmn lg, kata D’MASSIV “ syukuri apa yang ada, DOSEN adalah anugrah” hehe….
Wahhh udah dl aja ya..
To be continued….

Hamazahhh…..

wasiat Rosulullah




Dalam sebuah kesempatan sahabat Abu Dzar a-Ghifffari r.a pernah bercakap-cakap dalam waktu yang cukup lama dengan Rasulullah S.a.w. Diantara isi percakapan tersebut adalah wasiat beliau kepadanya. Berikut petikannya ;
Aku berkata kepada Nabi S.a.w, "Ya Rasulullah, berwasiatlah kepadaku." Beliau bersabda, "Aku wasiatkan kepadamu untuk bertaqwa kepada Allah, karena ia adalah pokok segala urusan." "Ya Rasulullah, tambahkanlah." pintaku.
"Hendaklah engkau senantiasa membaca Al Qur`an dan berdzikir kepada Allah azza wa jalla, karena hal itu merupakan cahaya bagimu dibumi dan simpananmu dilangit." "Ya Rasulullah, tambahkanlah." kataku. "Janganlah engkau banyak tertawa, karena banyak tawa itu akan mematikan hati dan menghilangkan cahaya wajah." "Lagi ya Rasulullah." "Hendaklah engkau pergi berjihad karena jihad adalah kependetaan ummatku." "Lagi ya Rasulullah." "Cintailah orang-orang miskin dan bergaullah dengan mereka." "Tambahilah lagi." "Katakanlah yang benar walaupun pahit akibatnya." "Tambahlah lagi untukku." "Hendaklah engkau sampaikan kepada manusia apa yang telah engkau ketahui dan mereka belum mendapatkan apa yang engkau sampaikan. Cukup sebagai kekurangan bagimu jika engkau tidak mengetahui apa yang telah diketahui manusia dan engkau membawa sesuatu yang telah mereka dapati (ketahui)."
Kemudian beliau memukulkan tangannya kedadaku seraya bersabda,"Wahai Abu Dzar, Tidaklah ada orang yang berakal sebagaimana orang yang mau bertadabbur (berfikir), tidak ada wara` sebagaimana orang yang menahan diri (dari meminta), tidaklah disebut menghitung diri sebagaimana orang yang baik akhlaqnya."
Itulah beberapa wasiat emas yang disampaikan Rasulullah S.a.w kepada salah seorang sahabat terdekatnya. Semoga kita dapat meresapi dan mengamalkan wasiat beliau. Wallahu A`lam.

Sabtu, 21 November 2009

laporan CATV


JARINGAN KOAKSIAL GEDUNG E LT.1


Disusun untuk memenuhi tugas mata praktikum Saluran Transmisi (CATV)

Oleh:

Kel-D57

1. Dewi Ambarsari 611081066
2. Muhammad Kautsar 611081067
3. Muhammad Sutarto 611081068

LABORATORIUM JARINGAN DAN MULTIMEDIA
FAKULTAS ELEKTRO DAN KOMUNIKASI
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM
BANDUNG
2009





BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laboratorium CATV merupakan laboratorium yang berkonsen dalam mempelajari jaringan TV kabe dan koaksial. Dalam praktikum sudah dilakukan praktek ke lapangan,namun karena dirasa kurang terlalu memahami maka pada akhir semester diberikanlah tugas besar membuat rancangan jaringan koaksial di sekitar kampus. Untuk pengimplementasian ilmu yang telah diperoleh pada saat praktikum, maka dilakukan perancangan jaringan CATV dengan menggunakan cabletools. Dimana perancangan ini langsung dilakukan di Gedung E lantai1.

1.2 Perumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dipaparkan, maka muncul perumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana cara merancang jaringan CATV gedung E lantai1?
2. Bagaimana penggunaan cabletools dalam jaringan CATV?
3. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam perancangan jaringan koaksial?

1.3 Batasan Masalah

Dalam perancangan jaringan coaxial terdapat batasan masalah sebagai berikut :
1. Perancangan jaringan koaksial hanya dilakukan di gedung E lantai1.
2. Besar daya yang dibutuhkan dalam perancangan jaringan koaksial adalah antara 3 – 12 dBmV.
3. frekuensi yang di pakai di gedung E dengan spesifikasi seperti di bawah ini

GEDUNG 86 MHz 550 MHz 870 MHz
E 35,98 36,99 39,61


1.4 Maksud dan Tujuan

Tujuan dari pelaksaan tugas besar perancangan jaringan koaksial ini adalah :
1. Membuat jaringan koaksial CATV dengan menggunakan cabletools dan visio
2. Menganalisis performansi jaringan koaksial CATV sehingga di dapat suatu jaringan koaksial yang efektif, efisien dan rapi

1.5 Sistem Penulisan

Urutan sistem penulisannya adalah:

a) Bab 1 : Pendahuluan
Berisi latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah, serta maksud dan tujuan

b) Bab 2 : Dasar Teori
Membahas konsep dasar dalam perancangan jaringan koaksial, dan melandasi permasalahan
yang akan dibahas

c) Bab 3 : Perancangan
Membahas konsep perancangan yang akan disusun, mulai dari ukuran lokasi, perangkat yang
dibutuhkan, serta frekwensi yang digunakan

d) Bab 4 : Analisa Perancangan
Membahas perancangan jaringan koaksial dengan cable tools serta performasi yang akan
dihasilkan

e) Bab 5 : Kesimpulan dan Saran
Membahas hasil kerja yang telah dilakukan sebelumnyaserta rekomendasi dan saran mengenai jaringan yang telah ada di IT Telkom



BAB II
DASAR TEORI
Dalam merancang suatu jaringan koaksial salah satu software yang digunakan yaitu cabletools. Cabletools ini memiliki fitur – fitur antara lalin sebagai berikut :
1. Branches
Window yang berguna untuk melihat dan mengedit tiap – tiap network element yang ada. Di window ini semua perangkat yang ada bias dilihat dan dikonfigurasikan dan dimana kallkulasi level dan powering dilakukan.
2. Network Overview
Dibagian network overview ini akan ditujukan secara garis besar tentang
jaringan yang kita rancang, di window akan terlihat kondisi jaringan kita. Selain itu juga dibolehkan untuk melihat konfigurasi individual branches, mengkonfigurasikan branches termasuk menghapus dan merename branches.
3. Diagram Window
Pada diagram window ini akan diperlihatkan layout dari jaringan kita yang sudah berformat graphical dan sistematis sehingga mudah menganalisanya.
4. Item Detail
Window ini akan menjelaskan secara detal tentang perlengkapan – perlengkapan yang kita gunakan ditiap branchesnya.
5. Design Result
Pada window ini akan menjelaskan tentang kalkulasi teknis yang sedang
berjalan pada jaringan kita.
6. Level Graph
Pada window ini akan menyediakan tampilan grafis dari level sinyal ditiap
– tiap frekuensi pada branch yang dipakai sekarang.
7. Equipment Toolsbox
Window ini tempat mengatur dan memasukkan peralatan yang kita gunakan di cabletools. Berisi daftar peralatan yang kita gunakan, setiap list berisi setiap peralatan yag kita pakai. Kita juga bias memasukkan peralatan lain dengan menekan tombol insert di sebelah kanan tombol daftar tersebut.

Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan jaringan koaksial antara lain sebagai
berikut :
1. Perangkat Aktif
Merupakan perangkat – perangkat yang digunakan dalam perancangan jaringan koaksialyaitu pada intinya adalah sebagai penguat sinyal.
Amplifier
Digunakan untuk mengatasi loss kabel distribusi serta menjaga level sinyal tetap cukup
untuk mencatu terminal end-user premises di rumah pelanggan. Amplifier ada 4 jenis
amplifier yang utama digunakan pada jaringan koaksial ( CATV ) :
1. Amplifier Trunk di jaringan trunk.
2. Amplifier distribution yang digunakan pada jaringan distribusi.
3. Amplifier bridger
4. Amplifier Line Extender

Modulator
Merupakan perangkat yang berfungsi untuk memodulasi sinyal baseband video dan passband audio ( FM ) dengan teknik modulasi AM-VSB sehingga menempati frekuensi yang sesuai di jaringan koaksial maupun HFC.

2. Perangkat Pasif
Splitter
Merupakan perangkat pasif yang berfungsi untuk membagi sinyal. Penggunaan perangkat splitter disebabkan karena terbatasnya jumlah keluaran pada perangkat aktif.
Jenis – jenis Splitter dan karakteristiknya :
Splitter 1:2 ( 1 masukan 2 keluaran )
Splitter 1:3 ( 1 masukan 3 keluaran )
Splitter 1: 4 ( 1 masukan 4 keluaran )
Karakteristik dari splitter adalah output splitter mempunyai insertion loss yang sama untuk setiap output port. Splitter dapat melewatkan listrik ( catudaya ).
Directional Coupler
Merupakan perangkat pasif yang fungsinya hampir sama dengan dengan splitter 1:2, namun digunakan pada kondisi dimana insertion loss pada port yang satu jauh lebih besar dibandingkan dengan insertion loss pada port lain. Pada directional coupler ada 2 jenis redaman yaitu Tap loss ( besarnya redaman pada salah satu port yang digunakan untuk menjakau tempat yang lebih dekat ) dan insertion loss ( besarnya redaman pada salah satu port yang dgunakan untuk menjangkau tempat yang lebih jauh ).
TAP
Merupakan perangkat pasif yang dipasang pada kabel koaksial distribusi yang berfungsi sebagai titik sambung ke rumah. Jenis – jenis tap dibadakan berdasarkan jumlah keluarannya dan berdasarkan nilai tap lossnya. Untuk tap dengan jumlah keluaran yang sama ( tap 2, tap 4, tap 8 ) terdapat beberapa variasi nilai tap loss dan insertion loss. Penggunaannya disesuaikan dengan kondisi jaringan agar level sinyal yang sampai diterima end-user premises di tempat pelanggan masih cukup atau tidak overload ( level sinyal tidak terlalu besar ). Tap merupakan gabungan dari directional Coupler dan Splitter.

3. Kabel
Kabel yang digunakan pada jaringan CATV merupakan kabel koaksial. Kabel koaksial tersusun atas kabel tembaga sebagai inti dikelilingi dengan bahan isolator ( biasanya foam material )kemudian dibungkus dengan metal jacket ( anyaman kabel dan alumunium foil ). Bagia terluar diproteksi oleh sarung plastic. Jenis kabel koaksial yang memiliki impedansi 50 ohm ( RG-50,RG-58,RG-8 ) dan 75 ohm ( RG-6,RG-11,RG-59,RG-625,seri 3C dan 5C ).
Karakteristik kabel koaksial merupakan semakin besar diameter kabel maka semakin kecilredaman untuk setiap satuan panjang dan makin kecil juga nilai tahanan untuk setiap satuan Panjang, sehingga dapat menjangkau jarak yang relative jauh. Kabel koaksial untuk sinyal analog (audio maupun video ) membutuhkan lapisan yang cukup tebal untuk melindungi sinyal dari
interferensi. Selain itu, koaksial juga harus mempunyai kapasiansi yang rendah ( impedansi relativedari saluran dan beban ) untuk mengurangi loss frekuensi tinggi.


BAB III
PERANCANGAN

Gambar perancangan dan analisa gedung E lantai 1 menggunakan sofware cabletools
Perhitungan level daya minimum pada tap di sayap barat
•Untuk frekuensi 86 MHZ
Level daya = min. level layanan + redaman splitter 2 way + redaman 100 m RG-11
= 3 dBmV + 86/50 . (4) dB + 86/50 . (20/100).3,05 dB
= 3 + 6,88 + 1.0492
= 10,9292 dBmV
•Untuk frekuensi 550 MHZ
Level daya =min. level layanan + redaman splitter 2 way + redaman 100 m RG-11
= 3 dBmV + 4,3 dB + 9.87(20/100) dB
= 9.274 dBmV
•Untuk frekuensi 870 MHZ
Level daya =min. level layanan + redaman splitter 2 way + redaman 100 m RG-11
= 3 dBmV + 4.7 dB + (870/862)12.7 (20/100)dB
=3+4.7+2.5635
=10.2635 dBmV

Perhitungan level daya maksimum pada tap sayap barat
•Untuk frekuensi 86 MHZ
Level daya = max. level layanan + redaman splitter 2 way + redaman 100 m RG-11
= 12 dBmV + 86/50 . (4) dB + 86/50 . (20/100).3,05 dB
= 12 + 6,88 +1.0492
=19.9292 dBmV
•Untuk frekuensi 550 MHZ
Level daya = max. level layanan + redaman splitter 2 way + redaman 100 m RG-11
= 12 dBmV + 4,3 dB + 9.87(20/100) dB
=18.274 dBmV
•Untuk frekuensi 870 MHZ
Level daya = max. level layanan + redaman splitter 2 way + redaman 10 m RG-11
= 12 dBmV + 4.7 dB + (870/862)12.7 (20/100)dB
=12+4.7+2.5635
=19.2635 dBmV

tumis kangkung

Ini resep pesenan abi tercinta yang lagi pulang k palembang, karena umi nggak bisa masakin buat abi, akhirnya umi kirimin resepnya aja, sekalian abi biar belajar masak...hehehe...


TUMIS KANGKUNG
Bahan :
1 ikat kangkung
1/4 kg udang
3 siung bawang merah
2 siung bawang putih
2 bh lombok merah besar
laos
1 lbr daun salam
1 sdm kecap manis
garam secukupnya
gula secukupnya

Cara membuat:
1. Udang dan kangkung di bersihkan
2. Iris tipis bawang merah, bawang putih, lombok merah besar di iris miring
3. panaskan wajan, beri minyak sedikt, tumis bawang merah, bawang putih , laos daun salam,masukkan garam secukupnya
4. masukkan udang, tumis sebentar, tambahkan air sedikit
5. masukkan kangkung,aduk, beri kecap manis dan gula, tumis sebentar sampai tercampur rata